Namun,dia masih optimistis dengan melihat beberapa kebijakan yang akan dilakukan pemerintah seperti menunda proyek infrastruktur yang non-prioritas, implementasi B20, kebijakan pajak impor dan promosi pariwisat.
"Sementara rata-rata nilai tukar rupiah kita proyeksikan ada pada kisaran Rp14.200 dan Rp14.600 di tahun 2018 dan 2019," kata dia.
Sementara Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 dan 2019 masing-masing berkisar di 5- 5,4 persen dan 5,1-5,5 persen. Adapun laju inflasi diperkirakan stabil di kisaran 3,5 persen dengan plus minus 1 persen untuk tahun 2018 dan 2019.
"BI melihat prospek nilai tukar rupiah tahun depan diperkirakan tidak seberat tahun 2018 seiring terkendalinya laju inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," kata Kepala Grup Riset Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Reza Anglingkusumo.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan, tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya bersumber dari faktor eksternal seperti tekanan pasar keuangan akibat normalisasi moneter AS, moderasi ekonomi China, proteksionisme, perang dagang AS dan China, ketegangan geopolitik dan perubahan iklim atau cuaca ekstrim.