JAKARTA, iNews.id – Bank Indonesia (BI) melaporkan, angka inflasi Mei 2018 hingga pekan ketiga berada di kisaran 0,22 persen, lebih rendah dibanding perkiraaan awal yang sebesar 0,55 persen secara month to month (mtm).
Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan, berdasarkan hasil survei pemantauan harga di 82 kota, angka inflasi tersebut masih sesuai target dengan raihan yang lebih rendah dari proyeksi.
"Dan di bulan Mei, kita sudah melakukan survei di 82 kota, itu yang namanya inflasi minggu ketiga, kurang lebih 0,22 persen. Dan 0,22 persen ini dibandingkan dengan proyeksi awal, proyeksi awal di kisaran 0,55 persen," katanya ditemui usai salat Jumat di Masjid Kompleks BI, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Adapun inflasi itu, lanjut Agus, dipicu oleh beberapa harga komoditas bahan makanan (volatile food) seiring memasuki momen Ramadan di bulan ini. Dia mengakui, sejumlah harga komoditas pangan mulai terkerek saat Ramadan tiba.
"Kita memang harus antisipasi, selama bertahun-tahun Indonesia kalau sudah masuk ke dalam periode Ramadan atau setelah puasa, itu biasanya yang komoditi-komoditi tertentu itu tertekan harganya, antara lain, daging ayam, teluar ayam, bawang merah itu tertekan," ujar Agus Marto.