Sementara itu, ada 44 persen responden yang optimistis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik atau jauh lebih baik dibanding sekarang. Sementara yang menilai akan lebih buruk atau jauh lebih buruk sekitar 23 persen, sedangkan yang mengatakan tidak ada perubahan 18 persen.
Tercatat sekitar 85 persen masyarakat menilai kondisi ekonomi nasional sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun lalu.
"Kondisi Juni (85 persen yang menilai lebih buruk ini) sudah berubah dari Mei, yang saat itu 92 persen rakyat Indonesia katakan kondisi ekonomi nasional buruk. Ada gejala orang lebih optimistis di Juni," katanya.
Survei juga mengungkap respon masyarakat atas keadaan ekonomi nasional setahun ke depan. Hanya 34 persen warga yang menilai kondisi ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dari sekarang.
"Yang mengatakan lebih baik ada sekitar 34 persen. Meski itu lebih tinggi dari yang bilang lebih buruk yaitu 27 persen. Lebih tinggi pula dari yang bilang tidak ada perubahan sebesar 20 persen," ujar Ade.
Survei SMRC dilakukan melalui wawancara per telepon kepada 1.978 responden di seluruh Indonesia (dengan margin of error 2,2 persen) sejak April 2020 dan terakhir pada periode 18-20 Juni 2020.