Untuk program kelima, Teten menyebut pihaknya juga mendorong penyediaan masker untuk semua baik bagi tenaga medis maupun masyarakat umum, antara lain dengan mendorong gerakan penggunaan masker kain buat siapa saja yang terpaksa harus beraktivitas keluar rumah dan mengajak UMKM di berbagai daerah untuk memproduksi.
"Kemenkop dan UKM juga mempertemukan koperasi dan UMKM produksi dengan offtaker masker, hand sanitizer, dan APD (alat pelindung diri) yang dibutuhkan tenaga kesehatan saat ini," ucapnya.
Program keenam, Teten menyampaikan, Kemenkop UKM berupaya memasukkan sektor mikro yang jumlahnya cukup banyak dan paling rentan terdampak Covid-19 dalam klaster penerima kartu pra kerja untuk pekerja harian. Program ketujuh, dia menyebut pentingnya program bantuan langsung tunai.
"Budgetnya sedang disusun oleh Kementerian Keuangan tapi kami bisa menjadi salah satu penyalur dari bantuan langsung ini yang sebenarnya semacam bantuan sosial yang diperluas,” tuturnya.
Program terakhir, mantan aktivis ICW ini menyampaikan bahwa pihaknya akan mengusulkan Pph 21, pajak penghasilan impor, Pph 25, restitusi pertambahan nilai untuk bisa direlaksasi untuk Koperasi dan UMKM.