JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, perkembangan teknologi digital yang pesat saat ini bisa menjadi ancaman bagi orang-orang yang tidak melek teknologi. Dia khawatir, mereka kemungkinan bisa kesepian di masa depan.
"Saya khawatir pada 2045 banyak orang yang kesepian karena mereka tidak masuk ke 3D virtual dan dia left out di dunia reality. Ini yang perlu kita lihat," kata dia dalam acara Indonesia Fintech Summit 2021 secara virtual, dikutip Minggu (12/12/2021).
Selain mereka yang tidak mampu beradaptasi akan tertinggal dan kesepian, perkembangan teknologi digital juga mengancam industri perbankan yang menyediakan jasa layanan teller.
"Saya melihat teknologi digital akan growing luar biasa. Karena generasi muda terbiasa hidup dengan digital, jadi buat mereka pergi ke bank tidak lagi (bertemu langsung) dengan teller. Itu striking very fast by 2045," ujarnya.
Dia menuturkan, fenomena ini sudah terjadi di negara-negara kawasan Eropa. Bahkan, di sana jika ingin dilayani teller harus membayar mahal.
"Bahkan saya dengar di Eropa pergi ke bank mau dilayani personal bayar mahal sekali," ujar Sri Mulyani.
Karena itu, dia mengatakan, pemerintah dan industri terus menyiapkan kebijakan dalam memproteksi dan kecepatan teknologi digital ke depan dengan banyaknya manfaat dari teknologi ini.
"Digital ini lot of opportunities dalam berbagai hal, mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, semuanya bisa diubah dengan digital teknologi. Dari sisi pemerintah akan terus belajar industrinya sendiri untuk bisa formulasi flexible enough, dinamis enough, memproteksi yang paling lemah itu konsumen maupun data," tutur Sri Mulyani.