CAPE TOWN, iNews.id - Kementerian Keuangan Afrika Selatan melaporkan The New Development Bank (NDB) telah menyetujui pinjaman darurat sebesar Rp14,2 triliun kepada negara paling maju di benua Afrika tersebut. Hal itu guna membantu mengurangi dampak sosial dan ekonomi dari pandemi Covid-19.
NDB sendiri merupakan bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Bank tersebut dioperasikan oleh negara-negara anggota sebagai alternatif lain dalam memperoleh pinjaman dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
"Program pinjaman darurat di tengah pandemi Covid-19 ke Afrika Selatan akan diberikan sebagai tanggapan atas permintaan mendesak kami, demi memenuhi kebutuhan pembiayaan langsung dari pemerintah untuk memulihkan kondisi perekonomian saat ini," ujar pihak Kementerian Keuangan dalam sebuah pernyataan resminya, dikutip dari Reuters Minggu (21/6/2020).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Afrika Selatan Tito Mboweni mengatakan adanya rencana pemerintah bersama parlemen untuk meluncurkan anggaran darurat lainya, dengan perubahan besar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sementara itu, beberapa waktu lalu pemerintah setempat telah memutuskan menutup diri dari turis asing sampai 2021, sebagai langkah serius menangani dampak pandemi Covid-19. Hal ini tentu berbeda dengan negara-negara lain yang akan membuka wisatanya jelang liburan musim panas.