Kemudian untuk pembangkit jaringan transmisi sepanjang 2.325 kilo meter sirkuit (kms), serta gardu induk 9.320 mega volt ampere (MVA) yang tersebar dengan estimasi kebutuhan dana sebesar Rp10,6 triliun dan dari PMN sebesar Rp3,8 triliun. Pembangunan transmisi dan gardu induk tersebar di Sulawesi, Jawa-Madura, dan Sumatra, serta Kalimantan.
Sementara untuk distribusi listrik desa terdiri dari pembangunan jaringan tegangan menengah sepanjang 275 kms, jaringan tegangan rendah 129 kms, serta gardu berkapasitas 4,435 kilo volt ampere (kVA) dengan estimasi sebesar Rp1,1 triliun. Dari kebutuhan pendanaan tersebut sebesar Rp200 miliar menggunakan dana PMN.
"Pembangunan PLTS tersebar di Papua dan Nusa Tenggara mengalami hambatan disebabkan kebijakan PSBB, meskipun demikian PLN akan terus berusaha untuk mempercepat pembangunan tersebut di tahun 2020 dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi," ujar Zulkifli.