JAKARTA, iNews.id - Pemerintah meyakini kondisi perekonomian 2021 menuju tren positif. Pemulihan ekonomi Indonesia akan bergantung pada investasi, pasalnya APBN terbatas.
Merujuk data Bapenas, realisasi investasi di 2021 ditargetkan mencapai Rp858,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan target realisasi 2020 yang mencapai Rp817,2 triliun. Sedangkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis target investasi langsung yang dibidik pemerintah mencapai Rp860-900 triliun pada 2021.
Dalam sambutan Tahun Baru 2021, Presiden Joko Widodo menyampaikan investasi baru mulai muncul yang akan menggerakkan ekonomi masyarakat dan industri masa depan. Arus masuk investasi bisa didapat melalui investasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri. Setiap investasi yang masuk diharapkan dapat dikawinkan dengan pengusaha nasional maupun UMKM.
Adapun Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, agar setiap investasi yang masuk wajib “dikawinkan” dengan pengusaha nasional atau UMKM lokal. Masuknya investasi ke Indonesia memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, khususnya dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini.
Bahlil menuturkan bahwa kemitraan akan memberikan multiplier effects kepada masyarakat lokal dengan hadirnya investasi di daerahnya. Bagi UMKM itu sendiri, manfaat yang dirasakan akan memacu kualitas produk serta membuka peluang UMKM untuk naik kelas.
“Jadi kolaborasi investor itu dilakukan oleh pengusaha lokal atau UMKM di daerah. Bukan yang ada di Jakarta. Tentunya, BKPM akan memfasilitasi dan menjamin UMKM yang dilibatkan memiliki kualifikasi yang baik, serta memenuhi syarat dan kriteria. Tidak sembarang UMKM,” kata Bahlil.