JAKARTA, iNews.id - Tiket pesawat kembali ikut menjadi penyumbang inflasi pada Maret 2019. Padahal, Januari-April masuk dalam low season yang mana jumlah permintaan angkutan udara biasanya lebih sedikit.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan, tarif angkutan udara memberikan andil terhadap inflasi Maret 2019 sebesar 0,03 persen. Pada bulan lalu, Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami o,11 persen.
Menurut pria yang kerap disapa Kecuk itu, kondisi tersebut tidak wajar alias anomali. Biasanya, tarif angkutan udara tidak memberikan andil terhadap inflasi setelah high season.
"Kalau kita lihat pattern tahun lalu, angkutan udara hanya memberikan andil di beberapa bulan tertentu. Tapi sebetulnya pada Januari kemarin saya sudah highlight ini angkutan udara masih memberikan share di bulan Februari," kata dia di Jakarta, Senin (1/4/2019).
BPS mencatat, tarif angkutan udara mencatat inflasi sejak November 2018. Artinya, kenaikan harga tiket pesawat terus terjadi dalam lima bulan terakhir.
Kecuk mengatakan, pada November dan Desember 2018, andil tarif angkutan udara terhadap inflasi masing-masing 0,05 persen dan 0,19 persen. Periode ini wajar karena masuk dalam high season.
"Januari 0,02 persen, Februari 0,03 persen, Maret 0,03 persen. Biasanya Februari dan Maret angkutan udara sudah tidak memberikan andil inflasi," tutur Kecuk.