JAKARTA, iNews.id - Proses pembentukan induk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yang dipimpin PT Bio Farma (Persero) akan selesai paling lambat pada Oktober 2019. Proses tersebut hanya tinggal menunggu tanda tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pembahasan sudah di Kementerian Keuangan. (Peraturan Pemerintah/PP) tinggal tanda tangan Presiden (Joko Widodo). Harapannya September-Oktober ini jadi (holding)," kata Wahyu usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Kimia Farma Persero Tbk di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Induk usaha BUMN Farmasi akan menjadi kelompok usaha yang dipimpin Bio Farma dengan anggota PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dan PT Indofarma Tbk.
Menurut Wahyu, ketiga korporasi itu akan memiliki segmen bisnis yang berbeda sehingga akan menunjang peningkatan layanan masyarakat.
Misalnya, Kimia Farma akan fokus di bisnis produksi dan pemasaran obat-obatan, Indofarma fokus pada produksi obat herbal dan penyedia alat kesehatan, serta Bio Farma akan fokus sebagai produsen vaksin.