Bank sentral, di bawah pimpinan baru Hafize Gaye Erkan telah diizinkan untuk menaikkan suku bunga untuk mencoba meningkatkan biaya pinjaman dan memperlambat kenaikan harga dari 8,5 persen menjadi 40 persen.
“Laju pengetatan moneter akan melambat dan siklus pengetatan akan selesai dalam waktu singkat,” kata bank sentral dalam keterangannya.
Bank sentral menambahkan, suku bunga akan tetap pada tingkat tinggi selama diperlukan untuk menjamin stabilitas harga yang berkelanjutan.
Adapun, perekonomian Turki tumbuh secara dramatis pada tahun-tahun awal kepemimpinan Erdogan, namun dalam beberapa tahun terakhir mengalami kesulitan.
Kebijakan bank sentral sebelumnya yang memangkas suku bunga meskipun inflasi tinggi memicu krisis mata uang pada tahun 2021. Hal ini menyebabkan pemerintah memperkenalkan skema untuk melindungi simpanan lira dari depresiasi mata uang.