Utang Luar Negeri Tumbuh Melambat, Pengamat Sebut karena Rupiah Anjlok

Isna Rifka Sri Rahayu
Ilustrasi. (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)

JAKARTA, iNews.id - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh melambat pada triwulan II-2018. Pasalnya pada periode tersebut hanya tumbuh 5,5 persen sedangkan triwulan sebelumnya tumbuh 8,9 persen secara tahunan.

Ekonom Instutute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pelambatan dikarenakan risiko kurs pada triwulan II yang meningkat akibat kondisi global yang tidak menentu. Hal ini membuat swasta cenderung menahan diri untuk menerbitkan utang baru.

"Melambatnya utang terutama swasta lebih disebabkan risiko kurs jadi mereka menahan diri untuk tambah pembiayaan. Swasta yang terbitkan utang baru sekadar refinancing atau mencari pendanaan untuk bayar utang jatuh tempo tahun ini," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (25/8/2018).

Ia melanjutkan, pertumbuhan utang swasta sangat bergantung dengan pertumbuhan ekonomi. Jika ekonomi negara lemah maka swasta akan mengurangi utang valuta asingnya, hal ini yang terjadi pada ULN di triwulan II-2018.

"Apalagi tidak semua swasta utang valasnya di-hedging atau lindung nilai. Biaya untuk hedging masih terbilang mahal," kata dia.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
15 jam lalu

Rupiah Hari Ini Ditutup Naik Tipis ke Rp16.648 per Dolar AS

Nasional
7 hari lalu

BI Singgung Pembentukan Mata Uang Digital untuk Awasi Risiko Kripto 

Nasional
7 hari lalu

Prabowo: Negara Harus Hadir dan Berpihak pada Kelompok Rentan!

Nasional
12 hari lalu

Viral Uang Baru Redenominasi Diluncurkan 2026, Begini Penjelasan BI  

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal