TDA 2025 menyuguhkan dua pilihan rute yang dirancang sesuai kemampuan dan semangat bertanding:
Rute Reguler (138 KM, Elevasi 500 M):
Diperuntukkan bagi pesepeda yang ingin menikmati keindahan alam dan budaya Yogyakarta tanpa tekanan kompetisi. Peserta dibagi ke dalam dua peloton masing-masing berisi 450 orang. Panitia menyiapkan pengawalan ketat dari Voorijder, Marshal, hingga tim medis profesional.
Rute Balapan (155 KM, Elevasi 1.000 M):
Bagi para adrenaline junkie dan atlet kompetitif, rute ini menantang dengan tanjakan ekstrem ikonik Panggang. Di segmen ini, peserta memperebutkan gelar King dan Queen of Mountain (KOM/QOM) pada jalur balap 13 KM dari Terminal Parangtritis ke Masjid Widoro (Rumah Zakat).
Untuk menjamin kelancaran lomba, empat checkpoint strategis disiapkan, yakni:
Checkpoint 1: Balai Desa Tirtorahayu
Checkpoint 2: Taman Sains Geomaritim Parangtritis (Reguler) / Terminal Parangtritis (Balap)
Checkpoint 3: Candi Prambanan (Reguler)
Checkpoint 4: Omah Kupu Kopi Panggang (Balap – Titik KOM/QOM)
Mengusung tema "Pejuang Pantang Tumbang", para peserta memulai start dari Plaza Ambarrukmo pukul 05.45 WIB. Selama 6 hingga 7 jam, mereka menempuh rute sejauh 138 hingga 155 KM—sebuah kombinasi yang menantang stamina sekaligus memanjakan mata dengan panorama Yogyakarta yang memikat.