"Lokasi rumah rumah ini yang paling berbahaya, air datang dari depan langsung menyeret semuanya. Pondok pesantren yang pinggir ini sudah jebol duluan. Kami tidak sempat selamatkan barang berharga langsung mencari tempat aman," ujar Hendrik, Minggu (27/4/2025).
Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian menyebut dugaan penyebab banjir ini akibat alih fungsi lahan hijau menjadi bangunan sehingga menyebabkan kurangnya resapan air. Selain itu semakin sempitnya saluran drainase.
"Yang pertama jangka pendek kami lakukan embersihan dulu di area selokan dan sungai. Kami akan normalisasi sungai yang dangkal," katanya.