“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan saya. Saya tidak menantang rakyat, sama sekali tidak ada maksud untuk itu. Mosok rakyatku tak pantang,” ucapnya.
Dia menjelaskan, maksud ucapannya itu agar demonstrasi berjalan lancar dan murni sebagai bentuk penyampaian aspirasi, bukan karena ditunggangi kepentingan lain.
Sebelumnya, aksi penolakan kenaikan PBB di kawasan barat laut Simpang Lima, Jawa Tengah, sempat ricuh. Adu mulut terjadi antara pendemo dan anggota Satpol PP, terutama setelah donasi yang digalang massa diangkut paksa oleh petugas.
Warga yang merasa kecewa dengan kebijakan dan pernyataan Bupati, berencana menggelar aksi lanjutan yang lebih besar pada 13 Agustus mendatang. Mereka menolak kenaikan pajak yang dinilai memberatkan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.