“Ini adalah momen bersejarah, dan secara pribadi, sungguh melegakan,” ujarnya.
Menurut laporan media tersebut, warga Gaza bergembira karena dalam beberapa hari ke depan, lebih banyak bantuan kemanusiaan akan masuk ke wilayah itu.
Namun, suasana berbeda terlihat di Kota Gaza. Wilayah yang selama ini menjadi target utama serangan pasukan Israel itu masih mencekam pada Kamis dini hari. Serangan udara dari pasukan Zionis dilaporkan masih terjadi meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan.
Kesepakatan gencatan senjata itu sebelumnya diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dengan imbalan pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Selain itu, pasukan Israel juga akan ditarik mundur ke garis yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut.
Gencatan senjata tahap kedua masih akan dinegosiasikan. Fase ini diperkirakan mencakup penarikan penuh pasukan Israel, pelucutan senjata Hamas, serta pembentukan pasukan keamanan dan pemerintahan baru di Gaza.
Kendati demikian, situasi di lapangan menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang. Harapan warga Gaza untuk hidup tenang dan damai kini bergantung pada komitmen kedua belah pihak dalam menghormati kesepakatan yang baru saja dicapai.