JAKARTA, iNews.id - Anggota DPR Rahayu Saraswati mengungkapkan kekecewaannya atas kasus yang menimpa Ipda Rudy Soik. Menurutnya, kasus ini seharusnya bisa diselesaikan tanpa harus sampai ke tingkat nasional.
Dia meminta agar seluruh pihak tetap berfokus pada isu utama, yakni pemberantasan mafia Bahan Bakar Minyak (BBM). Rahayu menjelaskan bahwa ia telah mengenal Ipda Rudy Soik selama bertahun-tahun.
"Bapak-bapak sekalian mungkin tidak begitu mengenal beliau. Saya sendiri sudah mengenal beliau bertahun-tahun dan sangat menyayangkan bahwa hal seperti ini harus diangkat hingga ke DPR pusat," kata Rahayu saat rapat dengar pendapat dengan Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga, Senin (28/10/2024).
Dia juga menyoroti isu utama yang perlu dihadapi adalah masalah mafia BBM dan perdagangan orang (TPPO), bukan permasalahan pribadi yang menghambat upaya pemberantasan kejahatan tersebut.
Rahayu menegaskan bahwa kepedulian Rudy Soik terhadap kasus-kasus seperti TPPO bukanlah hal baru. Hal ini, erat kaitannya dengan latar belakang keluarga mereka, mengingat Rudy Soik memiliki hubungan saudara dengan Wilfrida Soik, seorang korban perdagangan orang yang pernah diselamatkan oleh Prabowo Subianto dari hukuman mati di Malaysia beberapa tahun silam.
Rahayu juga mengungkapkan bahwa sejak kasus ini diangkat, dia menerima laporan dari masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengenai adanya perbaikan dalam distribusi BBM di wilayah tersebut.
"Rupanya sejak kasus ini diangkat, distribusi BBM di sana jadi lebih lancar," katanya.