Saat ini jenazah mereka masih berada di RS Polri untuk proses identifikasi. Diduga, kebakaran dipicu korsleting listrik dari salah satu rumah di kawasan tersebut. Kesaksian warga sekitar menggambarkan detik-detik memilukan saat terdengar jeritan minta tolong dari anak-anak yang terjebak asap tebal.
Seorang saksi mata, Dewi menceritakan melihat asap hitam pekat muncul dengan cepat dari salah satu rumah. Dia mendengar suara teriakan anak-anak yang meminta pertolongan, namun tak sempat menyelamatkan mereka karena asap sudah menutupi seluruh bangunan.
“Saya merinding dengar anak-anak teriak, ‘Mama, Mama, tolongin aku dong!’,” ucapnya dengan penuh haru.
Para pengungsi saat ini sangat membutuhkan perlengkapan sekolah seperti baju seragam, buku tulis dan tas karena seluruh barang-barang anak-anak tak ada yang berhasil diselamatkan. Warga berharap ada bantuan lanjutan khusus untuk anak-anak agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan di tengah kondisi yang serba darurat.