“Korban ditemukan dikubur jadi satu di area rumah, tepatnya di samping garasi dekat pohon nangka. Seluruh korban kini sudah dievakuasi menggunakan ambulans,” ungkap Ami.
Dia menambahkan, peristiwa ini diduga sudah terjadi sejak tiga hingga empat hari sebelumnya. Dugaan itu diperkuat dengan kesaksian warga yang sempat melihat dua mobil pikap berada di sekitar lokasi pada Sabtu dini hari.
Diketahui, keluarga korban sudah lama menetap di lokasi kejadian. Kepala keluarga merupakan pensiunan pegawai bank, sementara istrinya telah lebih dahulu meninggal dunia. Anak korban sehari-hari bekerja berjualan telur untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Identitas korban satu keluarga tewas yaitu:
H. Sahroni bin almarhum H. Toyib (75), pensiunan BJB sekaligus pemilik rumah.
Budi (45), anak korban pertama, berprofesi wiraswasta.
Euis (40), istri Budi, ibu rumah tangga.
Ratu (6), anak pertama pasangan Budi dan Euis.
Bela (3), anak kedua pasangan Budi dan Euis.
Sejumlah warga, kata dia, menduga tragedi ini merupakan kasus perampokan yang disertai pembunuhan.
“Warga sini tahunya perampokan. Korbannya dikubur di halaman, lokasinya di bawah pohon nangka. Kemungkinan sudah 3-4 hari lalu,” kata Ami.
Seluruh jenazah telah dibawa ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan autopsi. Hingga kini, polisi masih mendalami motif dan memintai keterangan sejumlah saksi.