Setiap hari, para siswa rela bertaruh nyawa dengan menggunakan sampan untuk dapat ke sekolah dan belajar. Pihak sekolah mengaku sedikitnya ada tiga puluh siswa yang harus menyeberangi Sungai Asahan menggunakan sampan. Namun, antusiasme mereka untuk sekolah tak pernah surut.
Salah seorang siswa SD, Farid mengatakan, sudah terbiasa menaiki sampan ke sekolah dan tidak takut. Dia harus mengeluarkan uang Rp 3.000 untuk menumpang sampan temannya.
Guru wali kelas MIS Tampis, Meilida Senja mengatakan, aksi nekat menggunakan sampan telah sering dilakukan para siswa meski bertaruh nyawa karena tanpa alat keselamatan seperti pelampung.