Jakarta Melawan Macet: dari Bang Ali Sadikin hingga Era JakLingko

iNews TV
Jakarta Melawan Macet: dari Bang Ali Sadikin hingga Era JakLingko

JAKARTA, iNews.id — Kemacetan di Jakarta sudah lama menjadi masalah akut. Tak hanya menyita waktu, kemacetan juga menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar: mencapai Rp 100 triliun per tahun, menurut beberapa sumber. Mayoritas kerugian itu berasal dari dampak polusi dan waktu produktif yang terbuang di jalanan.

Tak heran, setiap calon gubernur Jakarta selalu menjadikan isu kemacetan sebagai janji kampanye. Tapi sejak kapan Jakarta mulai dililit macet, dan apa saja strategi yang sudah dilakukan para gubernurnya?

Jakarta Melawan Macet: dari Bang Ali Sadikin hingga Era JakLingko

Awal Perlawanan: Ali Sadikin (1966–1977)

Ali Sadikin adalah gubernur pertama yang secara serius membangun infrastruktur lalu lintas. Ia memperluas jaringan jalan, membangun jalan layang, dan merintis terminal seperti Blok M dan Pulogadung. Meski belum ada transportasi massal modern, Bang Ali memperkenalkan sistem bus kota dan mulai membatasi kendaraan pribadi.

Era Ekspansi Jalan: Tjokropranolo dan R. Soeprapto

Gubernur Tjokropranolo (1977–1982) meneruskan pembangunan jalan dan sistem bus untuk menekan penggunaan mobil pribadi. Penerusnya, R. Soeprapto (1982–1987), mulai menggunakan teknologi dalam pengaturan lalu lintas dan menambah jumlah armada bus kota.

Gagasan Pembatasan Kendaraan: Wiyogo Atmodarminto

Di akhir 1980-an, Wiyogo memperkenalkan cikal bakal sistem ganjil-genap serta membangun jalan alternatif guna mengurangi kepadatan di pusat kota.

Fondasi Transportasi Rel: Soerjadi Soedirdja

Gubernur Soerjadi mulai merintis sistem transportasi berbasis rel, yang kemudian menjadi dasar bagi proyek MRT dan LRT. Ia juga terus memperluas jaringan jalan dan layanan angkutan umum.

Era Reformasi: Sutiyoso dan TransJakarta

Sutiyoso atau Bang Yos (1997–2007) menandai perubahan signifikan. Ia membangun koridor pertama TransJakarta (2004), sistem BRT pertama di Asia Tenggara. Ia juga meluncurkan proyek monorail (yang kemudian mangkrak), serta uji coba jalur air (waterway) yang akhirnya dihentikan karena minim peminat.

Fauzi Bowo dan Proyek MRT

Fauzi Bowo alias Foke melanjutkan ekspansi TransJakarta hingga lebih dari 10 koridor dan memulai studi MRT bersama pemerintah Jepang. Di eranya pula, proyek monorail resmi dihentikan.

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Megapolitan
1 hari lalu

Pramono Komitmen Benahi Layanan Mikrotrans, Singgung Peremajaan 1.000 Pramudi

Megapolitan
12 hari lalu

Pramono Pertimbangkan Usulan Mikrotrans Tak Lagi Gratis

Megapolitan
14 hari lalu

5 Tower Rusunawa Marunda Jakut Dirobohkan setelah Bertahun-tahun Terbengkalai

Megapolitan
19 hari lalu

Kebakaran Angkot JakLingko di Jatinegara, Diduga Imbas Korsleting Listrik

Megapolitan
25 hari lalu

Pramono Ungkap Rencana Revitalisasi Pasar Taman Puring usai Ludes Terbakar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal