“Saya memang tidak menangani langsung, tapi saya mengaudit kasus ini. Setelah Ratih masuk IGD pada bulan Desember, ia diperiksa oleh dr. Werda yang sejak awal mencurigai adanya TBC paru yang kemudian berkembang menjadi TBC tulang belakang,” jelas dr. Riza.
Penelusuran lanjutan dilakukan melalui pemeriksaan MRI menyeluruh dari leher hingga tulang ekor. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi tulang servikal Ratih sudah rapuh dan bernanah, sehingga menimbulkan risiko serius terhadap sistem pernapasan.
“Kami sudah sampaikan bahwa operasi tidak bisa dilakukan sekaligus. Risikonya, termasuk potensi kelumpuhan, sudah dijelaskan dan disetujui pihak keluarga,” terang dr. Riza.
Tim medis juga mencatat bahwa konsumsi obat TB oleh Ratih tidak berjalan lancar, kemungkinan karena efek samping yang membuatnya tidak nyaman.
“Obat itu bikin saya batuk dan sesak napas,” kata Ratih mengomentari pengobatan yang dijalaninya.