"Kalau melawan Australia kita terlalu berani (ke depan semua) high pres, dan kemudian struktur defend nggak diperhatikan antisipasi counter attack lawan," tuturnya.
Sedangkan, ketika melawan Bahrain, kata dia, para pemain lebih bijak dengan menunggu di sepertiga lapangan tengah.
"Sekaligus pemain depan menunggu tidak lagi di high press dia turun hilang bola dia drop back sampai middle trap di sepertiga tengah kita bikin jebakan kita bikin pressing kemudian counter dan itu yang terjadi," ucap Rahmad.