"Dengan adanya penataan kependudukan ini, kita lihat bahwa pada saat ini tahun 2024 itu 16.000 dia pendatang, perkiraan 2025 ini 10.000 sampai 15.000, ada penurunan," kata Yani.
Dengan program itu, warga tak sekadar datang untuk mengadu nasib ke Jakarta, tapi juga harus memiliki pekerjaan dan keterampilan.
"Kenapa? Karena dengan penataan kependudukan sesuai domisili yang sudah terjadi, penurunan dari jumlah warga yang akan datang," ucapnya.