JAKARTA, iNews.id - Vision+ berhasil mengukir sejarah dengan menjadi platform OTT Indonesia pertama yang mengadopsi teknologi Dolby. Kehadiran teknologi canggih audio dan visual gambar dari Dolby tersebut hadir di series bergenre musik pertama besutan Vision+, Orkes.
Berkolaborasi bersama OTT lokal asli Indonesia, Vision+, Pankaj Kedia selaku Managing Director Emerging Markets Dolby Laboratories menyampaikan sangat bersemangat bisa berpasangan dengan Vision+. Kolaborasi ini memberikan pengalaman audiovisual terbaik kepada pengguna Vision+.
“Kami sangat semangat bisa bekerjasama dengan Vision+, untuk menghadirkan teknologi audio terbaru kami untuk platform Vision+ dan konten-konten produksi Vision+. Khusus pada serial terbaru mereka, Orkes, memakai teknologi Dolby Atmos (Module) dan Dolby Vision HDR,” kata Pankaj, saat dijumpai MNC Portal Indonesia, dalam gelaran Signing Ceremony Vision+ X Dolby (Singapura), Kamis (14/4/2022) di MNC Conference Hall, Jakarta Pusat.
Pankaj juga memaparkan pentingnya kualitas audio dan visual dalam suatu produksi konten video. Jika kualitasnya semakin tinggi, pesan dari cerita yang ditampilkan bisa lebih tersampaikan dan menjamah penonton yang lebih luas lagi.
“Dengan menggunakan teknologi Dolby Atmos (Module) dan Dolby Vision HDRvideo technology, Vision+ bisa memproduksi konten dan menghadirkan cerita mereka dengan video audio kualitas yang terbaik kepada para penonton lingkup global,” katanya.
Sebagai debut pertama, series Orkes disebutkan Pankaj sudah digarap Dolby bersama Vision+ sejak 8 bulan yang lalu. Sebelumnya, Dolby sudah pernah berkolaborasi dengan MNC Group di area penyiaran televisi. Butuh waktu hingga 8 bulan, mengingat untuk platform OTT ada infrastruktur yang perlu digali lagi.
“Dengan Vision+ kami bekerja sejak sekitar 6-8 bulan yang lalu dan kemudian mencari tahu infrastruktur apa yang dibutuhkan, alat apa yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa show ini bisa menghasilkan. Beberapa infrastruktur tidak ada di Indonesia pada waktu itu, jadi kami bekerja sama dengan mereka dan mitra lain untuk memastikan apa yang harus disiapkan, supaya bisa menghasilkan teknologi konten tersebut,” kata Pankaj.