JAKARTA, iNews.id - Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji tahun 2019 ini telah selesai secara keseluruhan dan berjalan dengan tertib serta aman. Hasil evaluasi ini pun mengejutkan.
Angka jamaah haji Indonesia 2019 yang wafat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Djuwita Ansafa Moloek, sekitar 81% jamaah haji Indonesia yang wafat meliputi status kesehatan dengan resiko tinggi.
"Faktor penyebab kematian terbanyak adalah dari penyakit dan hal ini sungguh sangat erat keterkaitannya dengan kelelahan jamaah haji. Sedangkan penyebab kedua disebabkan karena adanya penyakit yang di picuh oleh infeksi, alergi, dan eksam yang terbagi dari penyakit yang di bawa dari tanah air," kata Nila pada saat Evaluasi Nasional Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat, 27 September 2019.
Nila Moloek juga menjelaskan menyatakan usia jaamah haji yang wafat terbanyak berada di atas 70 tahun. Tingginya angka wafat ini kemungkinan ada hubungannya dengan penambahan kuota haji sebesar 10 ribu jamaah yang memprioritaskan usia di atas 70 tahun.
Ke depannya, Nila berharap nantinya Kementerian Kesehatan melakukan pemeriksaan jamaah haji setahun sebelum keberangkatannya sampai hari keberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci. Tujuannya, agar kesehatan mereka tetap terjaga sebelum dan sesudah menunaikan ibadah Haji.
"Yang saya sangat mengharapkan betul saya minta dari Kementerian Kesehatan agar mereka memeriksa kesehatan itu tidak setahun sebelumnya tapi begitu sudah menentukan momennya Haji tolong dong kesehatannya di jaga betul dan bagi kami, saya tentu juga akan senang sekali kalau begitu banyak orang yang sadar akan kesehatan sejak jauh saya kira ini akan membantu kita mendapatkan masyarakat yang sehat." ujar Nila.