Astaga Perempuan Masuk Urutan Tertinggi Terkena Kanker Paru-Paru, Kenapa?

Devi Ari Rahmadhani
Ilustrasi perempuan rentan terkena kanker paru. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kanker paru-paru saat ini masih menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Bahkan menurut dokter spesialis paru Sita Laksmi Andarini, prevalensi yang terjadi pada  perempuan masih tinggi yakni menempati urutan kelima tertinggi. Mengapa?

Hal itu lantaran perempuan lebih sering menjadi perokok pasif jika dibanding laki-laki. Selain itu, faktor penyebab lainnya yaitu adanya riwayat penyakit keturunan dalam keluarga, sehingga menyebabkan angka kematian kanker paru-paru juga terus meningkat.

Ditambah lagi negara Asia cenderung memiliki mayoritas masyarakatnya perokok, sehingga hal itu juga yang menjadi penyebab kanker paru-paru terjadi. Untuk itu, dapat dikatakan faktor utama dalam kanker paru-paru adalah rokok, dan faktor lainnya penyebab kanker paru-paru adalah polusi dan gaya hidup.

“Yang ketiga bisa karena pekerjaan sering terpapar debu kayu juga resiko,,” kata Dr Sita Laksmi Andarini saat ditemui di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (23/8/2023).

Dijelaskan karsinogen merupakan suatu zat pemicu terjadinya kanker dalam tubuh, terlebih jika dikonsumsi atau terpapar secara berlebihan. Biasanya zat itu terdapat pada makanan atau minuman tertentu, atau bahkan ditemukan juga pada asap roko. Sehingga apabila zat tersebut masuk ke dalam tubuh, akan menyebabkan mutasi genetik pada sel, dan membuat sel membelah lebih cepat.

Berikut ini sumber-sumber yang menghasilkan zat karsinogen

1.  Asap kendaraan.
Kandungan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAHS) yang terkandung pada asap kendaraan, selain akan menimbulkan polusi udara, kandungan itu juga dapat merusak tubuh dan menyebabkan kanker.

2. Rokok atau asap rokok
Memiliki sekitar 70 jenis zat bersifat karsinogen, membuat perokok aktif maupun perokok pasif akan berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.

3. Kosmetik
Meskipun jika dibandingkan faktor pemicu lainnya kosmetik memiliki zat karsinogen yang relatif kecil, akan tetapi hal tersebut tidak bisa disepelekan begitu saja. Karena seiring dengan berjalanannya waktu zat tersebut akan membuat kadar menjadi cukup tinggi.

4.  Makanan dan minuman
Tidak semua makanan dan minuman bisa dicurigai zat karsinogen, zat tersebut hanya ada pada makanan yang memiliki terkontaminasi limba industri, adanya bahan pewarna dan pengawet makanan, serta terdapat zat aditif atau bahan tambahan.

Bagaimana cara pencegahannya?

1. Memperhatikan petunjuk yang benar terkait penggunaan bahan kimia.

2. Membaca label makanan dengan benar tentang kandungan dalam makanan, minuman, dan kosmetik.

3. Menaruh tanaman yang berpotensi untuk menyerap zat karsinogen pada lingkungan sekitar, agar membuat udara menjadi lebih bersih.

4. Menerapkan cara mengolah makanan dengan benar, untuk mengurangi potensi karsinogenik yang terdapat pada makanan.

5. Menggunakan bahan alami sebagai alternatif dalam meminimalkan penggunaan bahan kimia untuk membersihkan rumah.

Editor : Elvira Anna
Artikel Terkait
Health
11 hari lalu

Perjuangan Ibunda Raisa Melawan Kanker Paru Stadium 4 sebelum Meninggal Dunia

Internasional
14 hari lalu

1 Perempuan Dibunuh oleh Orang Dekat Tiap 10 Menit, PBB: Rumah Bukan Tempat Aman bagi Kaum Hawa

Internasional
15 hari lalu

Kaget! 1 Perempuan Dibunuh Setiap 10 Menit oleh Orang Dekat

Megapolitan
31 hari lalu

Pramono Minta Transjakarta Lanjutkan Pelatihan Pramudi Perempuan, Target Kuota 10%

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal