JAKARTA, iNews.id - Mempelajari simpul tali begitu penting dalam kehidupan, lantaran menjadi salah satu keterampilan ketika mengalami situasi darurat. Simpul darurat biasanya diperlukan saat terjadi bencana alam atau mengalami kecelakaan kala mendaki gunung.
Dalam sesi talkshow Morning Update iNews, Subur Rojinawi, Komandan Emergency Respon Human Initiative berbagi pengalamannya saat membantu mengevakuasi korban gempa di Turki. Dia mengungkap ada 24 jenis simpul tali di level dasar, namun hanya 8-10 jenis saja umumnya biasa dipelajari.
Subur Rojinawi pun mencontohkan cara membuat beberapa simpul pada tali yang umum digunakan. Yang pertama adalah simpul pangkal di mana digunakan untuk pangkal pohon atau untuk memulai ikatan ketika mengikat tali pada tongkat atau tiang kayu. Simpul ini menjadi yang terpenting karena cukup sering digunakan.
"Simpul pangkal ini misalnya dipakau saat mau terjun dari tebing atau dari Gedung. Dia akan mengikat simpul di pangkal pohon sehingga tidak akan terlepas,"ujar Subur Rojinawi di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
Meski terbilang menjadi paling dasar, ternyata cukup sulit mempelajari simpul tali. Sebab seluruh simpul memiliki fungsi masing-masing serta tentunya penggunaannya berbeda, tergantung kondisi tali yang ada. Misalnya simpul mati digunakan untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan tidak licin. Sementara simpul anyam menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dalam keadaan kering.
Subur menambahkan bahwa setiap relawan saat menerima pembekalan sebelum terjun ke lokasi bencana tentu akan mempelari simpul tali sederhana. Subur juga menjelaskan dua jenis tali yang cukup kuat dan biasanya digunakan dalam proses evakuasi korban adalah tali karmantel dan prusik. Namun, jika Anda berniat untuk membawa tali sebagai salah satu usaha untuk berjaga-jaga, Subur menyarankan membawa tali tambang pramuka.