JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga kini masih memonitor varian baru Covid-19 yang diketahui turunan dari Omicron bernama BN1. Varian baru ini hadir di tengah kasus Covid-19 yang sedang didominasi oleh varian Omicron XBB dan BQ.1.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Nadia Tarmizi, M.Epid memastikan pihaknya terus melakukan pendalaman (monitoring) serta surveilans terkait varian baru BN.1 yang kabarnya sudah ada di Indonesia.
"Kami masih memonitoring dan surveilans apakah varian ini akan berpotensi ciptakan kenaikan kasus di kemudian hari atau nggak," kata dr. Nadia kepada wartawan di Gedung Kemenkes, Kamis (8/12/2022)
Sejauh ini, dikatakan varian Omicron BN.1 belum menciptakan kenaikan kasus yang signifikan di negara lain. Sementara gelombang varian XBB, menurut dr Nadia sudah dilewati.
Melansir dari nzherald bahwa BN.1 sudah terdeteksi di lebih dari 30 negara lain, termasuk Australia, Inggris, India, dan Austria. Diinformasikan beberapa kasus paling awal dari jenis tersebut, tercatat sekitar pertengahan tahun kemarin.
Varian BN.1 menjadi perhatian karena menghasilkan satu dari 100 kasus di AS, dan dinilai mempunyai kelebihan. Sebagaimana diketahui, varian sebelumnya XBB memiliki kemampuan immunity escape (menghindar dari sistem kekebalan tubuh).
"Kita sudah lewati gelombang XBB.1. Kita perhatikan ada subvarian baru BN.1, tapi kemudian kita melihat tren juga di banyak negara belum terjadi peningkatan. Nanti kita lihat pola polanya apakah ada seperti itu," kata dr Nadia