JAKARTA, iNews.id - Hari Ginjal Sedunia diperingati setiap tahun untuk mengingatkan lagi pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Pasalnya, penyakit ginjal serius seperti Penyakit Ginjal Kronik (PGK) menjadi salah satu penyebab kematian nomor 17 di dunia.
Penyakit tak menular tersebut, juga penyakit nomor dua terbesar yang menyedot anggaran negara. Angka ini naik dibandingkan tahun 2016, di mana gagal ginjal menelan biaya hingga Rp2,3 triliun atau sekira 17,6 persen anggaran JKN.
Berdasarkan data Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun 2016, gagal ginjal menjadi penyakit katastropik nomor dua setelah penyakit jantung yang paling banyak menghabiskan biaya kesehatan.
Ini artinya, masih banyak yang meremehkan kesehatan ginjal. Padahal, fungsi ginjal bagi tubuh sangat vital. Mulai dari mengeluarkan sisa-sisa produk dari tubuh, menyeimbangkan cairan tubuh, memproduksi sel darah merah, mengatur tekanan darah, menyaring 120-150 liter darah per hari, dan mengaktifkan vitamin D untuk kesehatan tulang, serta gigi.
Lalu, apa penyebab seseorang mengalami gangguan ginjal, seperti PGK dan gagal ginjal?
"Penyebabnya banyak sekali. Bisa karena hipertensi, sumbatan, batu ginjal, kanker mulut rahim, bisa karena infeksi, bisa ginjalnya penuh kista, kemudian memiliki diabektes melitus, dan obesitas," kata dr. Aida Lydia selaku Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dalam acara Hari Ginjal Sedunia 2018 di Hotel Artotel, Thamrin, Jakarta, belum lama ini.
Namun, sambung dr. Aida, faktor hipertensi, diabetes, dan obesitas menjadi seperti faktor utama mengapa seseorang terkena gangguan ginjal.
Sementara itu, tanda dan gejala PGK sendiri, di antaranya tekanan darah tinggi atau hipertensi, perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urin, gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, sulit konsentrasi, gatal, sesak, mual dan muntah, serta bengkak di bagian tubuh.
Untuk metode pencegahannya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengampanyekan gerakan CERDIK. Cerdik sendiri merupakan singkatan dari imbauan pencegahan, yakni cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat kalori seimbang, istirahat cukup, dan keloka stres. Imbauan lainnya, yakni minum air putih cukup minimal delapan sampai 10 gelas per hari.