Jangan Anggap Enteng, Orang Sering Begadang Lebih Cepat Meninggal

Okezone.com
Kebiasaan begadang tidak baik untuk kesehatan. (Foto: Nydailynews)

JAKARTA, iNews.id – Mulai sekarang ubah kebiasaan kalian yang hobi begadang dan tidur larut malam. Pasalnya, kebiasaan ini bisa menyebabkan kematian dini.

Hal ini sebagaimana hasil studi baru di Inggris. Penelitian ini melibatkan hampir 433.000 orang berusia 39-73 tahun menemukan, orang-orang sering begadang 10 persen lebih mungkin meninggal selama periode 6,5 tahun dibandingkan yang tidur tepat waktu.

Dalam studi, orang yang sering begadang berada pada risiko lebih besar mengalami kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, gangguan psikologis, gangguan pencernaan, gangguan neurologis dan masalah pernapasan. Bahkan setelah memperhitungkan kondisi ini, penelitian masih menemukan bahwa orang yang sering begadang memiliki risiko kematian yang sedikit lebih tinggi selama masa studi.

Penemuan ini menambah semakin banyak penelitian yang menunjukkan sering begadang memiliki efek negatif bagi kesehatan. Banyak dari efek-efek sering begadang ini mungkin disebabkan oleh ketidaksejajaran antara jam internal seseorang atau ritme sirkadian dan waktu kerja, serta kegiatan lain yang dipaksakan, kata para peneliti.

" 'Burung hantu malam' (orang sering begadang-red) yang mencoba hidup di dunia pagi hari mungkin memiliki konsekuensi pada kesehatan tubuh mereka," kata rekan penulis studi Kristen Knutson, seorang profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, Feinberg yang dikutip Livescience, Jumat (13/4/2018).

Perilaku tertentu juga dikatakan dapat berperan memperburuk dampak begadang. Sebagai contoh, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang begadang cenderung tidak mengonsumsi makanan yang sehat dan lebih suka minum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.

Para peneliti mengatakan, masyarakat perlu menyadari bahwa begadang kemudian bekerja dari pagi mungkin tidak baik untuk kesehatan.

"Ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang tidak bisa lagi diabaikan. Kita harus mendiskusikannya," kata rekan penulis studi Malcolm von Schantz, seorang profesor kronobiologi di University of Surrey di Inggris.

Para peneliti juga menyerukan penelitian lebih lanjut tentang kebiasaan sering begadang dapat menyesuaikan ritme sirkadian mereka, sehingga menjadi 'orang normal' di pagi hari dan apakah perubahan seperti itu akan menurunkan risiko kesehatan seseorang.

Sementara untuk berhenti dari kebiasaan begadang, para peneliti menyarankan seseorang memastikan bangun di pagi hari. Selain itu, seseorang harus mencoba tidur teratur dan tidak begadang di akhir pekan," ucap Knutson, dimuat Okezone.com.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Nasional
7 hari lalu

Polisi bakal Koordinasi dengan Keluarga Inti Arya Daru soal Sosok Vara

Internasional
19 hari lalu

Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS

Health
20 hari lalu

Data CKG: 7,5 Juta Kasus Baru Diabetes Ditemukan di Indonesia

Health
22 hari lalu

20,4 Juta Orang Indonesia Sakit Diabetes, Dokter Beberkan Cara Mencegahnya!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal