JAKARTA, iNews.id - Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengungkapkan kenaikan terdapat di empat indikator kasus.
Adapun 4 indikator yang mengalami kenaikan, diantaranya: peningkatan kasus aktif harian, peningkatan kasus positif harian, kenaikan positivity rate, dan kenaikan ketersediaan kamar tidur (BOR) untuk melakukan isolasi.
Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 31 Desember 2021 hingga 8 Januari 2022 menunjukkan penambahan sebanyak 1.257 keterpakaian ruang isolasi. Sebanyak 88,5 persen penambahan isolasi di Jakarta berasal dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.
Terkait dengan tren peningkatan kasus ini, Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengungkapkan telah memprediksi situasi ini sejak September 2021. Dia pun tak memungkiri terjadinya potensi gelombang 3 Covid-19 itu ada dan nyata.
"Sekarang semakin jelas karena variannya sudah muncul. Bahkan meskipun Omicron ini belum ada, potensi itu masih tetap ada. Karena selain Omicron, Delta juga belum selesai," kata Dicky saat diwawancarai iNews.id, beberapa waktu lalu.
Dicky menambahkan kondisi tersebut yang saat ini terjadi di Eropa dan di Amerika Serikat (AS). Di samping itu, sejak awal 2021 Dicky juga sudah memprediksi akan muncul varian-varian baru di 2021 yang bisa memperburuk situasi di kemudian hari.
"Nah sekarang udah jelas alarm atau lampu kuningnya sudah nyala untuk ke potensi lonjakan kasus Covid-19 ini di Indonesia," katanya lagi.