JAKARTA, iNews.id – Musisi Electronic Dance Music (EDM) terkenal asal Swedia, Avicii, meninggal dunia di usianya yang masih muda, 28 tahun. DJ bernama asli Tim Bergling ini ditemukan meninggal pada Jumat sore, 20 April 2018 di Muscat, Oman. Namun, penyebabnya hingga kini belum diketahui pasti.
Kematian Avicii disampaikan pihak manajemennya, Diana Baron tanpa menjelaskan penyebab kematiannya. “Ini adalah kesedihan mendalam bahwa kami mengumumkan kematian Tim Bergling, juga dikenal sebagai Avicii. Keluarga merasa hancur dan kami meminta semua orang untuk menghormati privasi mereka di masa sulit ini,” katanya, seperti dikutip dari Billboard.com.
Dalam cuitannya terakhir di akun Twitter pada 17 April 2018, Avicii mengucapkan terima kasih karena albumnya masuk nominasi Billboard Music Awards 2018 untuk kategori Top Dance Electronic Album bersama The Chainsmokers, Calvin Harris, Kygo dan Odesza.
Meskipun penyebab kematiannya belum diketahui, kematian Avicii kemungkinan akan banyak dikaitkan dengan kondisi kesehatannya dalam beberapa tahun belakangan. Dalam pemberitaan sejumlah media disebutkan, Avicii memiliki masalah kesehatan. Dia menderita pankreatitis akut akibat mengonsumsi minuman keras berlebihan.
Bahkan, pada 2014, dia pernah menunda sejumlah show untuk memulihkan kondisinya setelah operasi kantung empedu dan usus buntu. Avicii juga memutuskan beristirahat dari tur, yang disampaikannya dalam sebuah surat emosional pada Maret 2016. Kepada Hollywood Reporter pada 2016, Avicii pernah mengatakan, dia harus melakukan sesuatu untuk kesehatannya.
Kematian Avicii mengejutkan dunia musik dan para fans musik EDM. Sejumlah musisi EDM seperti Calvin Harris dan David Guetta pun menyampaikan kesedihan dan duka mendalam mereka atas kematian Avicii di akun Twitter-nya. Keduanya memuji Avicii sebagai musisi yang sangat bertalenta dan berhati baik.
David Guetta selama ini dikenal cukup dekat dengan Avicii. Keduanya pernah berkolaborasi dalam lagu "Sunshine", yang meraih nominasi Grammy Awards 2012 sebagai Best Dance Recording.
“Dunia kehilangan musisi bertalenta. Terima kasih atas melodi indah, waktu yang kita habiskan bersama di studio, bermain bersama sebagai DJ, dan menikmati hidup sebagai teman,” kata David Guetta.
Sepanjang kariernya yang sedang menanjak, Avicii telah banyak berkolaborasi dengan sejumlah musisi dan penyanyi. Kepiawaiannya dalam me-remix membuat banyak lagu menjadi hits di berbagai negara. Sebut saja Coldplay untuk lagunya "A Sky Full of Stars" dan "Hymn for the Weekend".
Karyanya banyak yang terkenal dan menjadi hits seperti pada 2013, "Wake Me Up!" berkolaborasi dengan Aloe Blacc. Lagu ini berhasil menduduki peringkat satu di berbagai negara dan duduk di tangga 4 Billboard Hot 100. Album keduanya, Stories, diluncurkan pada 2015 dan memunculkan Chris Martin, Wyclef Jean, Robbie Williams, Matisyahu, Brandon Flowers, Gavin DeGraw dan sejumlah artis lain.
Sederet artis dan musisi juga berkolaborasi dengan Avicii seperti Santana, Daft Punk, Robyn, Madonna, dan Mazor Lazer. Terakhir, Avicii meluncurkan sebuah EP berlabel Avici (01) pada Agustus 2017. Dalam album mini ini, dia berkolaborasi dengan penyanyi asal Inggris, Rita Ora untuk lagu "Lonely Together."