Karya Legendaris Beethoven, Mozart & Johann Strauss Hadir di Konser Akbar Monas

Siska Permata Sari
Konser Akbar Monas 2019 berlangsung meriah. (Foto: Koran Sindo)

JAKARTA, iNews.id - Musik klasik identik dengan sesuatu yang mewah, kemegahan, dan agung. Alunan-alunan musik klasik biasanya dapat kita dengar di sebuah platform musik atau sebuah konser megah dengan harga tiket yang tidak menjangkau semua kalangan masyarakat.

Berbeda dengan momen semalam, karya-karya komponis legendaris dunia seperti Ludwig Van Beethoven, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Johann Strauss, 'merumput' di Monumen Nasional (Monas) melalui Konser Akbar Monas 2019 di Jakarta. Konser Akbar Monas 2019 ini merupakan konser musik klasik terbuka pertama di Indonesia.

Tercatat, 20.000 lebih orang menikmati bagaimana alunan-alunan musik karya komponis legendaris tersebut dibawakan oleh anggota-anggota dari Jakarta Simfonia Orchestra (JSO) dan Jakarta Oratorio Society (JOS).

"Saya bersyukur pertemuan malam ini bisa terjadi karena anugerah Tuhan. Malam ini kita bikin panggung Rp600 juta, itu bukan karena kita jual tiket. Tetapi dari pencinta musik yang menyumbang sukarela dan sukacita untuk menjadikan suatu festival, suatu konser musik klasik yang indah," tutur Pendiri JOS Stephen Tong di hadapan ribuan penonton Konser Akbar Monas 2019 Jakarta, Minggu 8 September 2019.

Usai lagu-lagu nasional dan Indonesia Raya berkumandang di Monas, alunan musik klasik karya Franz Schubert membuka Konser Akbar Monas di Jakarta. Kemudian alunan itu bersambut dengan 'The Marriage of Figaro' yang dikomposisikan pada 1786 oleh Wolfgang Amadeus Mozart.

Tak hanya karya Mozart, tetapi juga beberapa karya Johann Strauss II seperti 'The Blue Danube' dan 'Voices of Spring'. Konser musik klasik terbuka yang disaksikan puluhan ribu orang tersebut kemudian ditutup dengan salah satu karya terakhir Beethoven, 'The Symphony No 9'.

"Simfoni No.9 adalah karya yang dianggap teragung di seluruh sejarah musik. Di mana karya ini ditulis dan dua tahun kemudian Beethoven meninggal dunia. Sebuah karya yang dibuat saat dia tuli seratus persen, beberapa simfoni terakhir, tak pernah dia dengar sendiri. Begitu sedih, susah, dan dia pernah terpikir untuk bunuh diri," ucap Stephen Tong di atas panggung.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Music
18 jam lalu

Indonesian Music Awards 2025: Bimbo Raih Lifetime Achievement!

Music
18 jam lalu

Indonesian Music Awards 2025: Rizky Febian Menang Male of the Year

Music
20 jam lalu

Potret Tampan Adrian Khalif di Blue Carpet Indonesian Music Awards 2025

Music
21 jam lalu

Indonesia Music Awards 2025 Tayang Malam Ini Pukul 21.15 WIB hanya di RCTI

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal