JAKARTA, iNews.id- Apa yang harus dilakukan jika suami selingkuh menurut Islam? Pertanyaan tersebut pasti menghantui para istri yang menjadi korban perebut lelaki orang (pelakor).
Dalam Islam, selingkuh adalah hal yang dilarang dan dianggap sebagai perbuatan tidak baik.
Perasaan tidak puas, tidak dihargai, atau tidak diterima dalam pernikahan dapat menyebabkan seseorang untuk mencari kesenangan dan dukungan dari orang lain.
Beberapa orang mungkin merasa kesepian dalam pernikahan mereka dan mencari kasih sayang dan persahabatan dari orang lain.
Beberapa orang mungkin memiliki kepribadian yang cenderung membuat mereka mudah bosan atau tidak merasa puas dengan satu hubungan, sehingga mereka merasa perlu untuk mencari perhatian dari orang lain.
Penggunaan alkohol atau narkoba dapat menyebabkan seseorang untuk mengambil keputusan yang tidak terpikirkan dengan benar dan menyebabkan mereka untuk melakukan perbuatan selingkuh.
Seperti kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental dapat juga mempengaruhi perbuatan selingkuh.
Contohnya di pekerjaan, teman sekitar, dan lainnya.
Sebagian besar penyebab selingkuh adalah kombinasi dari beberapa faktor yang berbeda.
Sebagai hasilnya, mengatasi masalah selingkuh seringkali memerlukan pendekatan multi-faktor untuk mengatasi masalah yang mendasar dan membantu orang untuk mengubah perilaku yang tidak diinginkan
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut:
Menurut ajaran Islam, sabar adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan.
Ketika mendapatkan kabar suami selingkuh hendaknya bersabar dan juga berdoa.
Doa yang dianjurkan terdapat dalam QS Al-Furqan : 74
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Ini dapat dilakukan dengan cara berbicara dengan suami secara terbuka dan jujur tentang perasaan dan harapan.
Mungkin ada masalah yang dialami suami yang menyebabkan dia melakukan perbuatan tersebut.
Bantuan dari orang yang berpengalaman dalam masalah pernikahan, seperti konselor atau terapis pernikahan.
Berusaha untuk menjaga komunikasi dengan suami agar tetap terbuka dan jujur.