JAKARTA, iNews.id - Doa untuk pemimpin zalim bisa diamalkan umat Islam agar dijauhkan dari sikap pemimpin yang sewenang-wenang. Doa orang yang terzalimi ini merupakan salah satu doa mustajab. Karena itu, penting bagi semua orang baik individu maupun kolektif untuk tidak melakukan perbuatan zalim terhadap orang lain. Pun demikian bagi seorang pemimpin.
Seorang pemimpin dalam pandangan Islam hakikatnya adalah pelayan bagi rakyat yang dipimpinnya dengan penuh rasa cinta dan keikhlasan. Dalam Islam dianjurkan seorang pemimpin harus memiliki iman dan amal shaleh, dan batang tubuh tiap-tiap pemimpin yang sehat, dan berkepemimpinan mendapat keridhoan Allah Swt. Kepemimpinan tidak akan terlepas dari tanggung jawab terhadap amanah yang telah dipercayakan.
Dalam Al Quran, Surat An Nisa Ayat 59, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An Nisa Ayat 59)
Dikutip dari uinsu.ac.id. dalam pandangan Islam tidak jauh berbeda dengan model kepemimpinan pada umumnya karena prinsip-prinsip dan sistem-sistem yang digunakan terdapat beberapa kesamaan.
Kepemimpinan dalam Islam pertama kali dicontohkan oleh Rasulullah Saw, kepemimpinannya tidak bisa dipisahkan dengan fungsi kehadirannya sebagai pemimpin spritual masyarakat. Prinsip dasar kepemimpinan Nabi SAW adalah keteladanan.
Dalam kepemimpinannya mengutamakan uswatun hasanah yaitu pemberian contoh kepada para sahabat dan masyarakat yang dipimpin. Rasulullah SAW memang mempunyai kepribadian yang sangat agung hal ini seperti yang digambarkan dalam al-qur’anbahwa nabi Muhammad Saw memiliki akhlak yang agung.
Rasulullah SAW bersabda, setiap orang adalah pemimpin dan mereka akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya itu. Dalam hadis lain, disebutkan, “Barang siapa yang diangkat oleh Allah menjadi pemimpin bagi kaum Muslim, lalu ia menutupi dirinya tanpa memenuhi kebutuhan mereka, (menutup) perhatian terhadap mereka, dan kemiskinan mereka. Allah akan menutupi (diri-Nya), tanpa memenuhi kebutuhannya, perhatian kepadanya, dan kemiskinannya.” (Diriwayatkan dari Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Maryam).
Pemimpin zalim juga telah didoakan agar mengalami kesukaran oleh Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan, “Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia.” (HR Muslim).
Berikut ini, kumpulan doa untuk pemimpin yang zalim yang bisa diamalkan umat Islam.
1. Doa Minta Diselamatkan dari Pemimpin Zalim
Doa ini bersumber dari Surat Al-Qashas ayat 21, merupakan doa Nabi Musa as ketika berhadapan dengan Firaun.
رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Latin: Rabbi najjini minal qaumidhalimin.
Artinya: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim." Bisa diamalkan saat dalam kondisi terzalimi ataupun bisa dibaca setiap saat seperti setelah salat.
2. Doa Perlindungan dari Fitnah
اَللَّهُمَّ إِنِّى اَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab Jahannam, azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Dajjal. ” (HR. Muttafaq ‘alaih)