JAKARTA, iNews.id - Terdapat berbagai versi doa berbuka puasa yang ada di kalangan umat Islam. Menurut beberapa ulama, doa tersebut harus dibaca sebelum menyantap makanan atau minuman untuk membatalkan puasa di waktu magrib.
Namun, ada juga yang mengatakan bahwa doa tersebut harus dibaca setelah seseorang menyantap makanan atau minuman. Di luar ketentuan tersebut, mengingat Allah dan mensyukuri nikmatNya sebelum makan adalah hal yang baik.
Adapun doa berbuka puasa dalam tulisan Arab, Latin, beserta terjemahannya adalah sebagai berikut.
Dalam syariat Islam, sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai doa berbuka yang harus dibaca. Namun seperti pada umumnya, umat Islam dianjurkan untuk membaca basmalah setiap hendak menyantap makanan.
Hal itu mengacu pada hadits Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوّلَهُ وَآخِرَهُ
Artinya: Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya). Hadits Shahih [HR. Abu Daud no. 3767, Ahmad 6/207-208 dan At Tirmidzi no. 1858 dari Aisyah Radhiallahu’anha. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani menilai bahwa hadits tersebut shahih di kitab Irwaul Ghalil Fi Takhrij Ahaadits Manaris Sabiil no. 1965].
Selanjutnya, berikut ini adalah beberapa doa berbuka puasa yang patut untuk diketahui.
Setelah menyantap makanan atau minuman, seseorang bisa membaca doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya berikut ini.
ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
“Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” Hadits Hasan, [HR. Abu Daud no. 2357, An-Nasa-i dalam As Sunan Al-Kubro no. 3315 dan selainnya. Lihat Irwaul Ghalil no. 920].
Perihal waktu pembacaan, doa di atas harus dilafalkan setelah menyantap makanan. Pasalnya, kata أَفْطَرَ menggunakan fi’l madhi atau bentuk kata kerja lampau, yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘telah berbuka’.
Doa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim
للَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، اَللَّهُمَّ تَقَبَّل مِنَّا، اِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيمُ
Allahumma laka shumnaa wa ‘alaa rizqika afthornaa, Allahumma taqabbal minnaa, innaka antassamii’ul ‘aliim.
Artinya: Duhai Allah, untukMu aku berpuasa, atas rezekiMu aku berbuka.
Doa Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Al-baihaqi
اللهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ فَتَقَبَّلْ مَنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika aftortu fataqabbal minnii innaka antassamii’ul ‘aliiim.
Artinya: Duhai Allah, untukMu puasaku dan atas rizkiMu aku berbuka, maka terimalah dariku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.