Kisah Nabi Syits, Nabi Kedua setelah Adam AS

Rilo Pambudi
Kisah Nabi Syits (Foto: Youtube Berkisah)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Nabi Syits, nabi kedua setelah Adam AS dapat menjadi cerita yang menginspirasi bagi umat muslim. Nabi Syits adalah seorang putra Nabi Adam AS dan Hawa yang meneruskan wasilah kenabian di muka bumi setelah ayahnya.

Bisa dibilang, Nabi Syits adalah nabi kedua setelah Adam AS. Nabi Syits termasuk guru Nabi Idris AS, yang pertama kali mengajarkan baca-tulis, ilmu falak, menjinakkan kuda dan lain-lain. 

Dalam Kitab Qasas al-Anbiya sebagaimana diceritakan Salim Umar Alatas disebutkan, Nabi Adam sempat menderita sakit selama 11 hari sebelum wafat. Saat masih sakit, Nabi Adam berwasiat kepada Syits untuk meneruskan wasilah kenabian. 

Nabi Adam juga sempat mengingatkan Syits untuk menjaga kerahasiaan mandat tersebut agar tidak sampai diketahui oleh putranya yang pendengki, Qabil.

Menurut Ibnu 'Abbas, Syith dilahirkan ketika Nabi Adam berusia 930 tahun. Syith terpilih menjadi keturunan Adam yang menjadi nabi karena memiliki kelebihannya di segi kecerdasan, keimanan, ketakwaan dan kepatuhan dibandingkan dengan semua anaknya saat itu.

Nama Nabi Syits memang tidak disebutkan dalam Al Quran dan tidak termasuk dari 25 Nabi yang wajib diimani. Namun, kisahnya dari sejumlah riwayat tentu memiliki banyak hikmah yang dapat dipetik. Kisah tentang Nabi Syits AS salah satunya terdapat dalam Qashash al-Anbiya dan disebutkan bahwa ia menerima perintah dari Allah SWT dalam 50 suhuf.

Mendapat Perintah Memerangi Qabil

Kisah awal kelahiran Nabi Syits sendiri memang bermula dari peristiwa pembunuhan Qabil terhadap Habil. Qabil bisa disebut sebagai awal mula angkara murka di muka bumi setelah Nabi Adam diturunkan ke dunia.

Setelah Adam mengetahui Habil terbunuh, selama setahun dia tidak tertawa dan tidak bergaul dengan Hawa. Maka, Allah berfirman kepadanya:

“Hai Adam, sampai kapan tangisan dan kesedihan ini? Sesungguhnya Aku akan memberikan pengganti dari anak itu untukmu dengan anak yang terpercaya dan akan menjadi nabi, dan dari keturunannya akan Kujadikan para nabi hingga Hari Kiamat.Tandanya adalah dia akan dilahirkan sendirian, tidak mempunyai saudara sekandung. Apabila lahir anak itu, namailah dia Syits.” Dalam bahasa Suryani, nama tersebut (Syits) berarti hamba Allah.

Ketika Hawa mengandung sang anak yakni Syits, kandungannya tidak terasa berat dan dia melahirkannya tanpa dengan susah payah. Hawa melahirkan Syits beberapa tahun setelah terjadinya pembunuhan Habil oleh saudaranya sendiri, Qabil.

Sebelum Nabi Adam Wafat, Syits menerima beberapa wasiat dari ayahnya termasuk perintah untuk memerangi Qabil yang durjana. Nabi Adam memberitahukan Syits tentang akan terjadinya topan dan kehancuran alam. Selain itu diajarkan pula kepadanya tentang waktu-waktu ibadah dalam sehari semalam. 

Dikeluarkan juga seutas tali dari sutera yang memuat gambaran tentang para nabi dan orang-orang yang akan menguasai dunia. Tali tersebut diturunkan kepada Adam dari surga dan diberikannya kepada Syits untuk dilipat dan disimpan di dalam tabut (sejenis peti) yang harus terkunci.

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Nasional
3 tahun lalu

Kisah Nabi Adam AS Lengkap, Manusia Pertama yang Diciptakan Allah SWT

Muslim
4 tahun lalu

Surat Al Baqarah Ayat 30, Latin, Arti, Tafsir tentang Manusia sebagai Khalifah di Bumi

Muslim
4 tahun lalu

Proses Penciptaan Nabi Adam di Hari Jumat, Begini Kisahnya Dalam Al Quran

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal