JAKARTA, iNews.id – Cerita artis cantik era 1970-an Jenny Rachman yang sukses meraih tiga kali piala citra menarik untuk dibahas. Uniknya awal mula sang artis terlibat main film bukan karena cita-citanya, melainkan hanya iseng semata.
Dalam Konten “Nostalgia Sama Sobat Pemenang 3 Piala Citra” tampak Jenny Rachman berbincang bersama Rano Karno. Diketahui artis ini mulai menjadi pemeran sejak era 1970 an. Sebelumnya dia pun telah terjun di dunia modelling.
“Mulai film tahun 1974 umur 14 tahun, film pertama. Sebelum di film, ceritanya pura-pura jadi peragawati, sama Roy Marten juga jadi peragawan, belum main kita disuruh latihan jalan terus,” kata Jenny, YouTube si Rano, Jumat (2/12/2022).
Konon saat muda Jenny tidak suka bersekolah dan iseng bolos pergi bermain ice skating di Senayan. Ternyata pada saat itu sedang ada penggarapan sebuah film yang disutradarai Bay Isbahi dan dibintangi Lenny Marlina. Jenny diajak syuting keesokannya dan dirinya pun kembali bolos sekolah. Dia pun ketagihan syuting film.
Berkat keuletan dan bakat aktingnya yang mumpuni, dia akhirnya mendapat penghargaan Piala Citra lewat film Kabut Sutra Ungu dan Gadis Marathon.
“Film gue itu Kabut Sutra Ungu baru dapat best actress disitu baru orang melirik lah, oh ternyata Jenny Rachman bisa main. Dapat piala citra sebagai artis terbaik Indonesia sekaligus dapat artis terbaik Asia di Bali, Festival Film Asia,” katanya.
Setelah membuktikan kepiawaiannya dalam dunia akting akhirnya dia pun mendapat julukan The Big Five dan mendapat bayaran termahal pada era itu, zaman kebangkitan perfilman Indonesia. Pada masanya, Jenny Rachman menjadi satu-satunya artis dengan bayaran tertinggi di industri film. Dia bisa mendapat puluhan juta untuk sekali main.