JAKARTA, iNews.id - Potensi Indonesia menjadi kiblat fashion Muslim dunia semakin dekat. Data dari The State of Global Islamic Economy Report 2018/2019 menunjukkan, Indonesia merupakan runner-up negara yang mengembangkan fashion Muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab.
Selain itu, konsumsi fashion Muslim Indonesia juga meningkat senilai 20 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan laju pertumbuhan 18,2 persen per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fashion Muslim global maupun domestik sangat besar dan harus diisi oleh pelaku industri fashion Muslim Tanah Air.
Melihat perkembangan dan potensi fashion Muslim Indonesia, Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo kembali menyelenggarakan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) untuk kelima kalinya. Acara ini akan dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, 20-23 Februari 2019.
"Perhelatan ini sebagai upaya memperluas akses dan meningkatkan kompetensi produk fashion Muslim Indonesia, agar dapat menguasai pasar lokal sekaligus mampu bersaing di pasar global. Pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat belanja, produksi, dan barometer tren fashion Muslim global," kata National Chairman IFC Ali Charisma di acara Launching MUFFEST 2020 di Stadion Akuatik, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat , Jumat (30/8/2019).
Dia menjelaskan, MUFFEST 2020 akan menghadirkan exhibition (pameran dagang) yang memperkuat konsep ritel atau Business to Customer (B2C) dan mengarahkan pada Business to Business (B2B). Untuk menunjang pameran, digelar pula fashion show yang menampilkan karya-karya dari desainer busana muslim Tanah Air.
Selain itu, MUFFEST 2020 juga kembali menggelar kegiatan yang inspiratif dan interaktif, antara lain talkshow, fashion presentation, serta kompetisi Next Face MUFFEST, dan Modest Young Designer Competition (MYDC) untuk menjaring talenta berbakat sebagai generasi penerus dalam industri fashion Muslim di Tanah Air.
"Pada akhirnya, semoga ini dapat mewujudkan Indonesia sebagai pusat belanja, produksi, dan barometer tren fashion Muslim global," ucap Ali.