JAKARTA, iNews.id - Profil dan biodata Alan Walker membawa kita mengenal sosok misterius di balik topeng dan hoodie yang selalu dikenakannya. Dalam dunia musik elektronik yang penuh warna dan dentuman energi tinggi, Alan Walker berhasil mencuri perhatian bukan hanya lewat penampilannya yang unik, tetapi juga bakat luar biasa dalam menciptakan musik yang mampu menyentuh emosi sekaligus memompa adrenalin.
Lagu ikoniknya, “Faded”, telah meledak di seluruh dunia dan menjadi anthem tak resmi bagi generasi digital. Di balik kesuksesannya, tersimpan kisah perjuangan seorang anak muda yang memulai segalanya dari kamar tidurnya dengan satu laptop dan mimpi besar.
Alan Walker tidak berasal dari latar belakang musisi profesional. Ia lahir di Inggris, tetapi pindah ke Norwegia saat masih kecil. Sejak usia remaja, Alan sudah tertarik pada teknologi dan komputer. Ia belajar membuat musik secara otodidak, hanya bermodalkan YouTube dan perangkat lunak musik seperti FL Studio.
Pada usia 14–15 tahun, ia mulai mengunggah karya-karyanya ke platform musik seperti SoundCloud dan YouTube. Alan sangat terinspirasi oleh musisi EDM seperti K-391, David Whistle (DJ Ness), dan Hans Zimmer.
Pada 2014, Alan merilis lagu berjudul “Fade” melalui label bebas royalti NCS (NoCopyrightSounds). Lagu ini mulai menarik perhatian pecinta EDM karena melodi synth yang emosional dan suasana atmosferik yang mendalam.
Popularitas “Fade” menarik minat label besar Sony Music, yang akhirnya merilis ulang lagu tersebut dengan vokal dan pengolahan ulang menjadi “Faded” pada akhir 2015. Lagu ini langsung meledak di berbagai negara, merajai tangga lagu, dan menjadi sensasi global.
Setelah “Faded”, Alan Walker terus menunjukkan konsistensi dengan karya-karya berikutnya. Ia mampu menggabungkan unsur musik elektronik dengan lirik dan atmosfer yang menyentuh jiwa.
Beberapa karya terkenal Alan Walker antara lain:
Album ini menjadi puncak kreativitas Alan, menyajikan suara khasnya yang emosional dan sinematik. Pesan dari album ini juga menyentuh isu-isu lingkungan dan krisis dunia, menjadikannya lebih dari sekadar album EDM biasa.
Alan Walker selalu tampil dengan hoodie dan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Penampilannya bukan sekadar gaya atau gimmick. Alan menjelaskan bahwa ini adalah simbol persatuan dan anonimitas, bahwa siapa pun bisa menjadi seorang "Walker".
Logo “AW” yang saling bersilangan juga menjadi ciri khas mereknya yang dikenal di seluruh dunia, termasuk pada merchandise, pertunjukan, dan bahkan dalam dunia virtual/metaverse.
Alan adalah contoh nyata artis digital native. Kariernya tumbuh di era internet, dan ia tahu bagaimana menjangkau penggemarnya melalui berbagai platform seperti:
Ia juga dikenal dekat dengan para “Walker,” sebutan untuk fans-nya, dan sering melibatkan mereka dalam berbagai proyek.