JAKARTA, iNews.id – Selain Miss World 2017 Manushi Chhillar, ada tamu istimewa di malam puncak Miss Indonesia 2018 nanti malam. Siapakah mereka?
Mereka adalah Miss World 2016 Stephanie Del Valle, Chairwoman of Miss World Organization Julia Morley, dan enam kontingen Miss World 2017. Para kontingen itu, di antaranya Miss Afrika Magline Jeruto, Miss Amerika Andrea Meza, Miss Eropa Stephanie Hill, Miss Karibia Solange Sinclair, Miss Ocenia Annie Evans, dan Miss Asia Haeun Kim Sitlinger.
Kehadiran enam kontingen tersebut, rupanya bukan tanpa sebab. Selain mendukung Miss Indonesia 2018, kehadiran mereka untuk melihat proyek Beauty With A Purpose (BWAP) dari Miss Indonesia 2014 Maria Rahajeng, Golden Bridge.
Menurut Chairwoman of Miss Indonesia Liliana Tanoesoedibjo, program BWAP ini sudah dimenangkan selama empat tahun berturut-turut.
"Empat tahun memenangkan BWAP secara berturut-turut, memang bukan hal yang mudah. Paling terpenting adalah cara mempertahankannya, yaitu dengan melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus, sehingga dapat terlihat dengan orang banyak," kata Liliana di MNC Studio, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 21 Februari 2018.
Liliana menjelaskan, program ini dimulai karena ada salah satu anak yang bernama Jahidi berumur 14 tahun (sekarang 18 tahun), yang jatuh 18 meter dari jembatan dan alami patah tulang akibat kurangnya transportasi untuk pergi bersekolah yang jaraknya cukup jauh dan terpisah oleh sebuah sungai di Lebak, Banten.
"Jahidi belum bisa dioperasi pada saat itu, karena tulangnya masih dapat tumbuh dan berkembang. Dua tahun lagi, ia akan dioperasi dan kami beri pendidikan, serta pekerjaan yang baik untuknya nanti," kata Liliana.
Liliana berharap, enam kontingen Miss World yang mewakili negaranya masing-masing dapat semakin menguatkan untuk mempresentasikan pesan Indonesia di berbagai dunia dan dapat memotivasi wanita-wanita di sini.
“Hal ini dapat dilihat dari dua arah, melihat dan apa yang bisa dibawa keluar. Semakin banyak impression tentang Indonesia keluar, akan semakin bagus Indonesia di mata dunia,” tutur Liliana.