LOS ANGELES, iNews.id - Diva dan aktris Amerika Serikat, Mariah Carey baru-baru ini mengakui dirinya mengalami gangguan bipolar setelah didiagnosis lebih dari satu dekade lalu. Pengakuannya itu dikatakan dalam sebuah wawancara pada majalah People.
Ia mengaku telah menderita gangguan bipolar setelah diagnosis yang diterimanya lebih dari satu dekade lalu, di mana ia baru saja bermain di film Glitter (2001). Mula-mula ia menerima diagnosa itu ketika dirawat di rumah sakit lantaran gangguan emosional dan fisiknya. Setelah didiagnosa sebagai gangguan bipolar, ia enggan untuk mempercayainya.
"Saya hidup dalam penyangkalan dan isolasi secara terus- menerus dan takut seseorang akan mengekspos saya," kata Carey pada majalah tersebut, seperti dikutip dari ABC News, Kamis (12/4/2018).
Meski pertama-tama berat menerimanya, namun pelan-pelan ia mulai bangkit lagi dengan mencari dan menerima perawatan, serta menempatkan orang-orang positif di sekitarnya. "Saya juga kembali melakukan apa yang saya sukai, seperti menulis lagu dan membuat musik," katanya.
Bipolar yang dialami Carey adalah gangguan bipolar II, yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang parah, depresi, dan hiperaktif.
"Untuk waktu yang lama, saya pikir mengalami gangguan tidur yang parah. Tapi itu bukan insomnia biasa. Saya tidak berbaring atau menghitung domba. Saya bekerja, bekerja, dan bekerja," tutur pelantun hits We Belong Together itu.
Tak hanya mengalami gangguan tidur yang tak normal, ia juga merasa mudah tersinggung. "Saya mudah tersinggung dan selalu takut mengecewakan orang. Ternyata saat itu, saya sedang mengalami bentuk mania," katanya.
Setelah melalui proses hidup yang panjang dan berliku-liku, termasuk perceraiannya dengan comedian Nick Cannon, memiliki anak kembar, dan pertunangan singkatnya dengan pengusaha Australia, James Packer pada 2016, kini Carey mengatakan sedang sibuk mengerjakan album baru.
"Saya berada di tempat yang sangat baik sekarang ini, di mana saya merasa nyaman mendiskusikan perjuangan saya memiliki gangguan bipolar II. Saya berharap, kita bisa sampai ke tempat di mana stigma itu terangkat dari mereka yang melalui segala sesuatunya sendirian," ucap Carey.