JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal melelang ulang Blok East Natuna setelah proses pengembalian dari Pertamina rampung. Lelang ini dilakukan untuk mendorong percepatan pengembangan blok di Kepulauan Riau tersebut yang mandek lebih dari 45 tahun.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menyebut, saat ini Blok East Natuna tengah dalam proses pengembalian pengelolan dari Pertamina ke negara. Kemudian, setelah itu akan dilakukan tender ulang.
Blok East Natuna rencananya akan dibagi menjadi 3 blok, di mana D-Alpha merupakan blok migas yang paling besar. Proses pengembalian Blok East Natuna ke negara diharapkan rampung tahun ini, sehingga lelang ulang dapat dilakukan pada awal tahun depan.
Untuk menarik investor, Pemerintah tengah menggodok insentif khusus blok tersebut.
Blok East Natuna ditemukan pada 1973 dan hingga saat ini masih belum dikembangkan. Blok East Natuna menyimpan potensi sebesar trilion cubic feet (Tcf) dengan potensi gas yang recoverable sebesar 46 Tcf. Kendala utama pengembangan blok ini adalah kadar CO2 yang mencapai 72 persen.