JAKARTA, iNews.id - Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso yang dikenal polisi jujur ini ternyata punya kisah menarik. Kapolri kelima ini tidak memberikan izin anaknya untuk mendaftar Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
Hal ini terungkap dalam buku yang berjudul "Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan" yang ditulis wartawan senior bernama Farouk Arnaz. Kisah itu berawal ketika, Aditya Soetanto Hoegeng, anak kedua dari Hoegeng berniat masuk Akabri. Untuk bisa mendaftar, salah satu syaratnya harus melampirkan surat izin dari orang tua.
Adit lalu datang ke Mabes Polri untuk meminta surat izin orang tuanya, Jenderal Hoegeng. Setelah menyampaikan niatan membutuhkan surat izin dari orang tua, Kapolri di periode 1968 hingga 1971 hanya menjawab nanti saja kepada anaknya.
Setelah kurang lebih tiga hari menunggu, tiba-tiba ajudan Hoegeng memberitahu Aditya kalau dirinya telah ditunggu oleh bapaknya di Mabes Polri. Mengetahui sikap orang tuanya dari pertemuan sebelumnya, Aditya menyiapkan mental dengan matang. Saat tiba di Mabes Polri, Hoegeng bertanya kemantapan hati putranya tersebut masuk ke dunia militer.
Anehnya, kala itu Hoegeng berpesan agar anaknya tidak masuk polisi. Sebab dia tidak ingin ada Hoegeng lainnya di instansi kepolisian.