JAKARTA, iNews.id - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) memastikan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada prinsipnya aman dan masih boleh digunakan. Perkecualian pada AstraZeneca batch CTMAV547 yang saat ini dihentikan sementara distribusinya oleh Indonesia.
Ketua Satuan Tugas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban mengatakan, kasus pembekuan darah terjadi pada sebagian kecil penerima vaksin AstraZeneca di dunia. Dalam catatannya, kejadian di Inggris 10,5 per satu juta dosis dari dosis pertama.
“Sekitar 242 kejadian. Data itu sampai 28 April 2021. Silakan tambahkan bagi yang punya data,” katanya dalam akun Twitter, Selasa (18/5/2021).
Dia menuturkan, ang diduga bermasalah hanya AstraZeneca batch CTMAV547. Untuk saat ini di Indonesia dihentikan sementara sebagai bentuk kehati-hatian. Pemerintah menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM.
“Yang dihentikan sementara itu sebanyak 400.000-an dosis. Sisanya, sekitar 3 jutaan dosis masih tetap digunakan,” kata Zubairi.
Zubairi juga menjelaskan bagaimana pembekuan darah itu bisa terjadi dan di bagian tubuh mana. Ternyata, kata dia, yang paling sering itu timbul pembekuan darah di pembuluh darah vena otak. Istilahnya CVST atau cerebral venous sinus thrombosis. Ini bisa menyebabkan kematian disertai penurunan jumlah thrombosis.