MOSKOW, iNews.id - Roman Abramovich diduga keracunan saat pembicaraan damai. Dia mengalami gejala yang mengarah pada keracunan setelah dalam pertemuan tersebut.
Surat kabar Wall Street Journal (WSJ) dan media investigasi Bellingcat melaporkan, bukan hanya Abramovich, yang menerima permintaan Ukraina untuk membantu menegosiasikan diakhirinya invasi Rusia, setidaknya dua pejabat senior Ukraina, mengalami gejala serupa.
Abramovich dan para negosiator menunjukkan gejala mata merah serta kulit wajah dan tangan mengelupas. Dalam laporan juga disebutkan, Abramovich dan negosiator Ukraina telah membaik. Nyawa mereka tidak dalam bahaya.
Bellingcat melaporkan, para ahli yang memeriksa insiden tersebut menyimpulkan, para korban kemungkinan keracunan semacam senjata kimia yang tidak ditentukan.
Dosis dan jenis racun yang digunakan tidak cukup untuk mengancam jiwa.
"Kemungkinan besar dimaksudkan untuk menakut-nakuti para korban daripada menyebabkan kerusakan permanen. Para korban mengatakan mereka tidak mengetahui siapa yang mungkin menyerang," bunyi laporan.
Ketiga pria yang mengalami gejala tersebut hanya mengonsumsi air dan cokelat beberapa jam sebelumnya. Anggota tim keempat yang juga mengonsumsi makanan itu namun tidak mengalami gejala.