TANGERANG, iNews.id - Memiliki bagian tubuh yang hilang seperti kaki atau tangan akibat kecelakaan maupun penyakit, membuat sejumlah orang akan merasa hilang semangat, merasa minder dan hilang kepercayaan diri. Di kawasan perkampungan Sitanala, Tangerang, Ali Saga (47) seorang seniman membuat kepercayaan orang-orang tunadaksa (cacat bagian tubuh) menjadi bangkit dan semangat dalam menjalani hidup.
Di ruang kerja yang kecil bersama dengan tiga anak buahnya, ia membuat kaki dan tangan palsu sesuai dengan permintaan pasien. Menjadi pengrajin kaki palsu ini ia awali ketika dirinya mengalami kecelakaan hingga harus terbaring di rumah sakit pada tahun 2006 silam. Dan harus menjalani operasi reparatomi dibagian perutnya untuk dibedah. Saat itu Ali Saga satu kamar dengan pasien yang menderita amputasi yang berdampak kesedihan mendalam kepada sang Ibu.
Ali Saga memproduksi kaki palsu langsung dikerjakan untuk pasiennya yang datang langsung kerumahnya. Harga satu buah kaki palsu dipatok dengan harga 4,5-9 Juta rupiah. Tak jarang Ali mengratiskan kaki palsu tersebut kepada orang-orang yang tidak mampu.
Dengan alat sederhana dan berbahan dasar fiber, busa, stoking dan silikon dibutuhkan waktu hingga delapan jam untuk pembuatan satu buah kaki palsu. Diawali dengan melapiskan perban atau "Gipsona" untuk membentuk rongga awal pada kaki atau tangan yang putus. Hasil rongga gipsona kemudian dilapisi dengan stoking yang kemudian ditungkan cairan silikon dan adonan gipsum hingga membentuk rongga kaki palsu.
Ali berharap dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut dapat melebarkan sayapnya dan mendapatkan pengakuan dari dalam negeri. Dengan bakat yang dimilikinya ini, Ali Saga akan terus membangkitkan kembali jiwa-jiwa yang mati untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.
(Foto-foto: Koran Sindo/Yorri Farli)