JAKARTA, iNews.id - Mungkinkah beragama tanpa ulama, pendeta dan biksu? Akankah tiba tahap itu ketika era pertumbuhan agama, pencarian spiritual individu yang tak lagi memerlukan peran ulama, pendeta dan biksu?
Pertanyaan itu muncul dalam benak Ketua Esoterika Forum Spiritualitas, Denny JA, setelah membaca penggalan tulisan Friederich Affolter (2015) yang menulis soal agama Bahai di Iran.
Selain Denny JA, dalam acara Forum Lintas Agama Esoterika tersebut hadir juga Nasrin Astani selaku penganut agama Baha’i. Dia menceritakan sejarah agama Baha’i yang tidak memiliki ulama, pendeta, atau biksu.
Di samping itu, hadir juga tokoh Muslim Indonesia, Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil. Ia menceritakan tentang lahirnya agama Bahai yang mirip dengan agama Kristen.
Kata Gus Ulil, pada saat itu, agama Kristen hadir pada masa pemerintahan agama yang sedang berjaya di Iran dan politik pemerintah yang sudah mapan, sehingga lebih banyak perjuangan yang harus dihadapi.
Pada acara yang sama juga digelar pembacaan puisi karya Denny JA berjudul “Di Hari Raya Nowruz, Haida Mendengar Sejarah”, oleh Monica JR serta puisi karya sastrawan Ahmad Gaus A.F berjudul “Bulan di Atas Menara”.