SURABAYA, iNews.id - Rohani, petani perkotaan menggarap lahan kosong untuk ditanami sayuran disalah satu komplek perumahan di Semolowaru Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/10/2021). Para petani mengeluhkan ketersediaan pupuk dan harga yang terus naik. Rohani mengaku, ketersediaan pupuk subsidi dari pemerintah sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan pertanian.
Dalam satu tahun, dia hanya mendapatkan satu kali jatah pupuk subsidi sejumlah 1 sak berisi 50 kg dengan harga Rp150.000. Sedangkan untuk mendapatkan harga non subsidi harus mengeluarkan biaya sebesar Rp300.000.
Untuk menggarap lahan seluas 1 hektar, Rohani membutuhkan pupuk sekitar 1 kwintal setiap bulannya. Meski harga mahal, warga Surabaya ini tetap membeli agar produksi pertaniannya tetap berjalan meskipun penghasilan dari pertanian sayurnya yang didapatkan pas-pasan.
Pria 40 ini mengungkapkan, untuk bisa mendapatkan pupuk subsidi agak ribet. Petani akan mendapatkan pupuk subsidi jika mau membeli beberapa paket pupuk yang terkadang tidak sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam. Bahkan harga pupuk subsidi antara satu wilayah tidak sama. Di kawasan Sukolilo harga dipatok Rp.150 ribu, sedangkan di kawasan Kenjeran Surabaya bisa mencapai Rp155.000. Kemudian di Sidoarjo, petani bisa mendapatkan harga pupuk subsidi dengan harga di bawah Surabaya kisaran Rp125.000.
(Foto: Sindo/Ali Masduki)